Muba– Peristiwa 03/04/24 lalu menimbulkan keresahan dibenak berbagai kalangan yang menghebokan warganet dengan cuitan beragam komentar hingga tudingan miring yang mengakibatkan kondisi psikis ibu MYR terguncang.
Betapa tidak menarik perhatian, Kasus yang menewaskan MYR tepat seminggu ini dikabarkan akibat meminum racun ikan jenis (putas). Berdasarkan laporan lidik sementara kepolisian yang termuat dalam kronologis Menimbulkan kecurigaan besar bagi keluarga.
Tak tinggal diam, merasa ada kejanggalan dalam kasus kematian anaknya, Ibu MYR, Najmi Laila binti Zulkopli lantas melaporkannya ke polsek lais pada 05/04/2024 dan meminta hasil otopsi tubuh MYR.
Tak berhenti disitu, di hari yang sama Ibu MYR datangi LKBH Muba guna pendampingan terhadap musibah yang ditimpah dirinya. Najmi, berharap melalui kuasa hukumnya agar kasus kematian anaknya terungkap dengan jelas tanpa ada fakta yang disembunyikan.
Menanggapi Hal tersebut, Tokoh wanita inspiratif bergelar doktor yang dikenal konsisten memperjuangkan hak perempuan Merasa prihatin atas peristiwa Na’as seperti ini.
“Ini PR bagi penyidik agar terungkap dengan jelas, APH jangan acuh. Tindak lanjuti laporan keluarga, Jika memang MYR meninggal dunia akibat minum racun? Periksa pihak terkait, telusuri sumber racun tersebut dari mana? Siapa yang menyediakan? Berapa banyak kadar racun? Hasil otopsi nya apa? karena keluarga wajib tau dan libatkan PH dalam tahapan lidik hingga sidik nya. Jangan terkesan ada yang di tutup tutupi. Dikatakan Doktor Nurmalah kepada tim media ini”.
Diwaktu yang berbeda Ketua Dpc Peradi Sekayu Zulfatah SH berharap Agar penyidikan kasus ini di ambil alih oleh polres muba supaya lebih maksimal.
“Menurut hemat saya, ada beberapa hal yang janggal dalam perkara ini, utamanya kami pertanyakan hasil Lp ibu MYR. Kenapa bukti Lp tidak diberikan ke pelapor Padahal diketahui bersama itu murni hak pelapor. Dan berdasarkan keterangan pelapor dirinya baru mendatangi polsek pada tanggal 05/04/24 tapi tanggal diterimanya Lp dibuat oleh penyidik pada tanggal 04/04/24. Ada apa?? Dan masih banyak point yang akan kami pertanyakan ke penyidik karena kami menduga banyak hal yang tidak singkron jika dikutip dari keterangan pers yang beredar”.
Lebih lanjut, tim media ini berusaha mengkonfirmasi pihak terkait dalam hal ini Kapolsek Lais guna memastikan kebenaran agar tidak terjadi simpang siur informasi. Mengingat kasus ini viral dengan keterangan yang dimuat dalam berita berbeda-beda, Namun sayang nya Sampai berita ini di terbitkan pihak terkait enggan memberikan komentar.
Kemudian, tim media ini juga upayakan alternatif lain dengan menghubungi via whatsapp dengan maksud yang sama, Kapolres muba dan kasi humas BUNGKAM”.